Alokasi hari libur kembali terulang. Kali ini terasa lebih bermanfaat karena tanggal 15 Mei bertepatan dengan kenaikan Isa al masih sedangkan 17 Mei adalah Isra' Miraj dan 18 Mei adalah hari Minggu. Beruntung karena tanggal 15 Mei kami masuk kerja dan dialihkan untuk libur pada tanggal 16 Mei. Jadi saya ounya waktu 3 hari libur secara berurutan. Rencana awal saya dan partner adalah nanjak ke Gunung Bongkok Purwakarta melanjutkan pemanasan kami sebelum akhirnya kami mencoba nanjak di Gunung yang "Asli". Namun karena yg valid hanya kami berdua. Sedangkan beberapa teman yang awalnya akan ikut akhirnya membatalkan karena satu dan lain hal, terpaksalah kami mengatur ulang jadwal liburan.
Akhirnya setelah berunding singkat, karena memang dua minggu sebelumnya kami berturut - turut sudah mengunjungi Gunung Batu dan Mananjaki Curug Cilember tidak ada salahnya untuk sedikit lebih melakukan "Peregangan". Diambilah keputusan untuk pergi berlibur ke Pantai dan yang kami ambil adalah Pulau Untung Jawa yang menjadi tujuan wisata kami. Karena pertimbangan lebih cepat dan lebih mudah aksesnya sehingga kami bisa menghabiskan cukup banyak waktu di sana. Itu yg menjadi pertimbangan kami. Alhasil dua sahabat saya memutuskan untuk bergabung.
Jumat, 16 Mei 2015 5.30am : On Our Way Pasar Rebo - Tanjung Pasir
Pagi - pagi kami sudah siap dan memacu motor menembus kemacetan Jakarta karena hari itu bukan hari libur. Perjalanan menuju Tanjung Pasir dari Pasar Rebo cukup lama meski mengendarai Motor. Sekitar 2 jam kami baru berhasil mencapai tanjung pasir. Sekitar jam 8.00 am kami sudah berada di sana.
08.00 am : Rintangan Pertama
08.00 am : Rintangan Pertama
Seperti yang pernah saya bilang, you need to pay for what it takes. Tidak ada yang gratis di dunia ini, bahkan pengalaman sekalipun. Terlebih saat kita tidak mempersiapkan segala hal dengan baik atau terburu - buru. Dengan terpaksa saya dan salah satu sahabat saya harus kembali pulang ke Pasar Rebo untuk mengambil ponsel satu - satunya peserta wanita yang ikut karena tertinggal. Akhirnya kami harus berkutat di jalanan melewati kemacetan selama hampir 4 Jam. Jam 12.00 am kami baru benar - benar bisa yakin untuk berangkat menuju Pulau Untung Jawa.
02.00 am : Tanjung Pasir
Ternyata Jadwal untuk keberangkatan kapal pelayan pada hari biasa (Selain Weekend dan hari libur) adalah jam 11.00 am 02.00 am dan kalau saya tidak salah dengar jam 04.00 am saja, berbeda dengan pada hari libur yang bisa setiap jam kapal berlayar.
Akhirnya kami berangkat sekitar jam 02.00 am menuju Pulau Untung Jawa dengan menaiki KM. Kembang Desa dengan tarif Rp. 25.000,- per orang. Kami memang enggan atau jarang mau untuk ikut travel agent dalam urusan wisata, makanya kami lebih memilih untuk berangkat sendiri. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar 30 menit saja. Melewati ribuan mungkin jutaan galon air yang berwarna keruh di kawasan Tanjung Pasir yang berangsur membiru saat hampir sampai ke Pulau Untun Jawa. Sayang tidak sebiru air laut di kawasan Tidung dan Pari, tapi tak apalah.
02.30 am : Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Welcome to Untung Jawa Island. Visi dan Misi yang menarik. |
Meski kami melakukan perjalanan tanpa jasa travel, kami tetap mendapat penginapan karena beberapa hari sebelumnya saya sempat mendapatkan kenalan dengan salah satu penduduk di sana yang berasal dari Bogor dan dia memiliki usaha Galery accessories dan kerajinan tangan yang berbau laut - saya tidak tahu namanya apa-. Dari itu kami sudah mempersiapkan biaya untuk homestay dengan harga yang sudah disetujui yaitu Rp. 250.000,- untuk kapasitas 4 orang, sedangkan untuk Permainan kami membayar Rp. 100.000,- per orang untuk dapat menikmati Banana Boat, Donut dan Snorkeling. Cukup murah.
Get Ready |
Donut |
Tawa |
Excited, First Time |
Ba Ba Ba Ba Banana |
Semangat Hebring |
I was too excited |
Menikmati |
Finish |
Menuju Spot |
On Our Way : Snorkeling |
Snorkeling |
Me and My World |
Asyik Sendiri |
Berbaring |
05.00 am : Satu lagi kegagalan Sunset di Pulau Seribu
Setelah bersenang - senang bermain air, lalu check-in dan beres - beres akhirnya kami bermaksud untuk menikmati sunset di jajaran bendungan/pemecah ombak di pesisir barat bendungan. Karena cuaca sebelumnya meyakinkan, kami pikir kami akan bisa menikmati pesona matahari terbenam.
"Lagi - lagi!!!" Saya dan partner menggerutu saat kami lihat garis tebal seperti lempengan hitam di sisi barat tempat matahari akan kembali ke peraduan.
Get Ready for the Sunset |
Cimol Sak Sunduke #MyBestie |
Wiing |
RED |
Ini yang saya dapat |
Team RED vs Team Grey |
Jumat Malam di Untung Jawa sama sekali tidak begitu meriah. Menurut warga sekitar biasanya yang ramai adalah Sabtu malam. Menyesal? tidak! Malah lebih terasa eksklusif. Hahahha. Setelah sempat berjalan - jalan dan menikmati kudapan Ikan Bakar dan berbagai Seafood di area Perkemahan di sisi Barat Pulau dekat dengan Hutan Mangrove dan sebuah aula yang katanya tempat diadakannya perhelatan ABNON (Abang None). Untuk urusan makanan masih terbilang murah makan berempat kami hanya perlu membayar Rp. 165.000,- (Ikan Kakap Bakar, Cumi Saus Padang, Nasi Satu Bakul, Cah Kangkung dan Air Mineral Gelas).
Kalau ke Untung Jawa jangan lupa mampir. |
Entah karena terlalu excieted atau bagaimana saya tidak bisa tidur malam itu. Akhirnya saya memutuskan pergi ke Dermaga di dekat pantai dan menikmati dinginnya angin laut malam itu. Ada beberapa orang yang sedang memancing di sisi dermaga dan terdengar pula beberapa anak muda yang sedang bermain gitar sambil bernyanyi riang di pesisir pantai.
Malam Di Dermaga |
Setelah gagal memburu Matahari Terbenam, pagi sekali kami berempat bangun untuk berburu Sunrise. Mengecewakan, entah awan terlalu cinta kepada kami atau bagimana, lagi - lagi awan membentuk lempengan putih tebal kini menutupi sisi timur langit Untung Jawa. Tidak perlu ditebak, kami tidak berhasil mendapatkan momen saat Matahari bangkit dari peraduannya.
The Beautiful Purple Sky |
Beginilah keadaan pagi itu |
Indahnya Warna Fajar |
Three of Us |
Fun Fun Fun |
Hello Goodbye |
Shillouette |
Full Team |
Lack of Sleep |
Mungut Kulit Kerang dan Umang |
Three of Us |
Di atas Jembatan Dinas Perhubungan |
Setelah sedikit kecewa atas kegagalan pagi tadi yang membuahkan rasa lapar yang akhirnya kami tebus dengan makan Nasi Uduk, akhirnya kami memutuskan untuk bergegas Check-Out ditambah pengunjung sudah mulai memadati Pulau, kami tidak mau gagal menikmati kecupan terakhir Pulau Untung Jawa. Akhirnya dengan memutuskan untuk menitipkan barang di tempat teman saya, kami memutuskan untuk sekali lagi berjalan - jalan menuju Hutan Mangrove.
Menyusuri Mangrove |
Full Team |
Tunjuk satu kepiting |
Last Time Pose |
Perjalanan pulang kali ini cukup menyesakkan, secara harfiah memang menyesakkan karena kapal yang berangkat saat itu memang sudah dipenuhi penumpang. Sedikit pesimis karena kapal yang menjadi alat transportasi dari Pulau Untung Jawa - Tanjung Pasir dan sebaliknya, jauh lebih kecil dibanding kapal dari Muara Angke menuju Tidung dan Pulau Pari.
See ou Next Time |
Ternyata tak hanya berhenti sampai situ saja kerikil dalam perjalanan kami. Saat pulang dan mengeluarkan motor dari area parkir yang ternyata sudah sesak oleh puluhan mobil dan ratusan motor ternyata ban belakang Si Ganteng (Motor Mio GT Merah) milik saya bocor.
"Gilaaaa!!!" Teriak saya dalam hati. Beruntung Tuhan masih mengingatkan saya kalau saya sudah berhasil mendapatkan kebahagiaan dan saya tidak perlu mempermasalahkan kerikil - kerikil yang ada. Akhirnya setelah cukup jauh berjalan Si Ganteng berhasil diselamatkan. Kamipun segera pulang. Saya dan partner saya berpisah dengan dua sahabat saya di persimpangan menuju Jakarta dan Tangerang.
Sambil melambaikan tangan dua motor kami -Si Ganteng nama motor saya dan Joanita nama motor salah satu sahabat saya- akhirnya berpisah. Saya menuju Pasar Rebo dengan hati penuh rasa syukur meski badan terasa lelah.
Ketika kita bersyukur dan sadar bahwa apa yang kita dapatkan, jauh lebih besar dan berharga dari pada kesialan yang kita peroleh dalam perjalanan akan dengan mudah menyadarkan kita hanya pelu tersenyum untuk sebuah kebahagiaan. Tak perlu menunggu kebahagiaan supaya kita tersenyum.
Budgeting Info
Info ini sesuai dengan nominal uang yang kami keluarkan, sesuai dengan jumlah personil yang ikut (4 Orang).
Kapal Pulang-Pergi : Rp. 200.000,-
Homestay Kapasitas 4 Orang : Rp. 250.000,-
Permainan (Banana, Donut & Snorkeling) : Rp. 400.000,-
Paket Ikan Bakar+Cumi+Nasi+Minum & Cah Kangkung : Rp. 150.000,-
Lain-Lain (Cemilan, Minuman, etc.) : Rp. 200.000,-
Total Rp. 1.200.000,-
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
1. Jarak lebih dekat bila berangkat dari Tanjung Pasir
2. Transportasi Kapal terakhir sampai Pukul 04.00 Sore
3. Lokasi Cukup tertata dan Rapi
4. Untuk masalah makanan masih Standar
Kekurangan :
1. Banyak sampah di beberapa sudut pulau
2. Untuk Snorkeling lebih memuaskan kalau anada berkunjung ke Tidung (menurut saya)
3. Bila dibandingkan dengan ongkos Angke - Tidung (40.000/orang satu kali jalan -3/4jam-) dan Angke - Pari (40.000/orang satu kali jalan -3jam-) sepertinya sedikit lebih mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar