Selasa, 01 Maret 2016

Bangka Belitung : Hari Ke-2 Dan Terakhir di Bumi Laskar Pelangi (Belitung Timur)

19 Februari 2016 : Bendungan Pice




Setelah semalam kami bertemu dengan satu lagi kakak senior kami yan merupakan murid satu jurusan dan satu angkatan dengan Mbak Ang, namanya Mbak Evi. Wow ternyata seperti kembali lagi ke STM pikirku senang.


Kami yang terserang lelah dan mulai merasakan efek terbakar cahaya matahari, terbangun sekitar jam 10.30 am. kami bangun dan kembali berpetualang menelusuri dan menjamah daerah Belitong Timur.
Tujuan pertama kami, adalah Bendungan Pice.


"Mbak ada buayanya juga gak?" Pertanyaan pertamaku pagi itu.
"Banyak dek!" Jawab Mbak Ang santai.
"Banyak lah dek." Dengan tenaang Mbak Evi ikut meniyakan.
Hmmm. Tapi sudahlah, yang penting kami tak macam - macam.



SD Muhammadiyah Gantong

Usai berpanas - panasan di Bendungan Pice, kami dibawa menuju Replika SD Muhammadiyah Gantong, tempat shooting film Laskar Pelangi. Panas terik Matahari tak menjadi penghalang bagi kami. Kami tetap menikmatinya. Oh iya ini satu - satunya tempat wisata yang kami kunjungi dan dipungut biaya, itu saja hanya sebesar Rp 3.000,- per orang.






Museum Kata Andrea Hirata

Ke Belintong, tidak afdhol rasanya kalau tak berkunjung ke Museum satu ini. Yap! Museum Kata Andrea Hirata. Hmmm warna dan seluruh isinya membuat saya terkagum - kagum.















Selepas itu kami melanjutkan perjalanan dan melewati Kampung Ahok menuju destinasi selanjutnya.

Pantai Burong Mandi

Burong Mandi


Lagi - lagi pantai indah menjadi suguhan yang memanjakan mata kami. Kali ini Pantai Tambak menjadi tujuan kami. Pantai satu ini berbeda dengan pantai - pantai di hari pertama yang sebagian besar dihuni oleh bebatuan besar, namun pantai kali ini menyuguhkan luasnya cakrawala dengan hiasan pesisir putih dan birunya laut yang seolah menyatu dengan birunya langit.


Kelenteng Kwan Im


Setelah puas beristirahat dan mengambil foto di Pantai Burong Mandi, kami kembali melanjutkan perjalanan kami ke Kuil Kwan Im.

Mirrored


Nyiur Melambai

Ingat lagu nasional "Rayuan Pulau Kelapa"?  Pasti tahu dong lirik dalam lagi itu! Begini kalimatnya,


Melambai-lambai Nyiur di Pantai

Nah ternyata dan saya baru tahu kalau Nyiur Melambai adalah sebuah nama pantai di daerah Belitong Timur. Dan ketika kami datang yang memang sudah petang saat itu, ternyata air di Pantai Nyiur Melambai juga sedang surut.




Pantai Serdang

Nah, menenati senja kami berpindah menuju ke pantai selanjutnya, yaitu Pantai Serdang. Di Pantai Serdang air tidak tampak terlalu surut, namun kami melihat beberapa nelayan lokal yang ternyata memang kata Mbak Ang merupakan penduduk asli sekitar baru kembali dari berlayar. Kami menyaksikan beberapa anak pantai yang membantu nelayan menepikan perahu mereka yang berwarna - warni sambil beberapa ada yang membawa timbangan untuk menimbang hasil tangkapan para nelayan.





Karaoke

Namun kami tak menunggu hingga sang mentari terbit, kami yang memang merasa cukup puas dan lelah dengan perjalanan dua hari ini merasa bahwa kami butuh istirahat sebelum akhirnya kami kembali menuju destinasi selanjutnya, yaitu pulau Bangka.

Namun katanya, kalau sampai Belitong tidak mencoba kopi di daerah Manggar katanya kurang afdhol. Jadilah kami mampir sebentar di sebuah warung kopi bernama Millenium untuk menikmati cita rasa kop Belitong.

Manggar yang terkenal dengan Kopi "O" nya

Setelah mandi dan beristirahat sejenak, kami kembali di ajak olek Mbak Ang untuk menutup hari di Belitong dengan berkaraoke ria di sebuah rumah karaoke.

Penutupan

Yang terpenting dari sebuah perjalanana,
bukan berapa besar nominal yang tertera di dalam lembaran kertas di saku.
Namun seberapa besar rasa syukur yang kita curahkan
atas anugerah kebahagiaan yang telah Tuhan berikan.
-ME-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar