Selasa, 01 Maret 2016

Bangka Belitung : Hari Ke Tiga Dan Hari Pertama di Bangka

20 Februari 2016 : Tanah Bangka


Depati Amir
Perjalanan ke-dua kami lanjutkan menuju Bangka dengan menaiki pesawat dari Tanjung Pandan menuju Pangkal Pinang. Kali ini di Bangka kami pun akan bertemu dengan senior kami yang bernama Kak Irine dan kalau sempat bertemu dengan Mas Taat.

Sekitar pukul 11.00 am Sriwijaya Nam Air mendarat di Tanah Bangka. Setelah sempat menelpon taksi sesuai petunjuk Kak Irine kami akhirnya sampai di penginapan yang telah Kak Irine bantu persiapkan, yaitundi depan YPAC.

"Ya udah kalian istirahat dulu, nanti sore kita jalan. Semoga cuaca mendukung." Pamitnya setelah satu motor sewaan untuk kami datang.

Saya pribadi tak khawatir dengan cuaca, karena bila melihat situasi langit saat itu nampaknya sangat mendukung.

Namun tepat jam 2.00 pm waktu di mana awalnya Kak Irine berencana mengajak kami jalan, ternyata cuaca malah berubah drastis. Hujanpun turun deras disertai angin namun beruntung tak datang bersama petir.

Pantai Tanjung Bunga

Sekitar pukul 3.30 pm hujan reda namun cuaca masih mendung. Tak kami sangka Kak Irine tetap datang menjemput kami dengan motornya.

Sebenarnya kami tak enak harus merepotka dia tapi kami juga tak tahu menahu tentang jalanan dan rute di Bangka. Jadi ya enak gak enak dienakin aja.

Singkat cerita akhirnya kami berangkat dengan dua motor menuju Tanjung Bunga. Sebelumnya dia sudah mengingatkan pada kami bahwa biasanya kalau dalam keadaan hujan air di pantai akan kotor karena kapal penambang timah sudah mendekati pesisir.

Sekitar 25 smapai 30 menit dari Pangkal Pinang kami akhirnya sampai di Tanjung Bunga. Dan benar saja, air lautnya yang surut cukup jauh memang kotor ditambah pemandangan kapal kapal keruk di tengah laut semkin membuat saya merasa miris.

Abaikan Makhluk di Belakang sana.

Saya dan Kak Irine

Saya tak mengabadikan pemandangan pantai itu lebih banyak, ya karena sebanranya tidak tega saja memperlihatkan apa yang saya lihat saat itu, karena waktu dan kondisinya yang kurang tepat.

Otak-otak dan hujan

Menjelang Maghriba, kami beranjak untuk pulang. Cukuplah untuk hari ini, saya pikir. Kami menuju kembalinke pangkal pinang dan mampir sebentar untuk Shalat Maghrib di Masjid Jami Pangkal Pinang.

Masjid Jami Pangkal Pinang
Setelah shalat Maghrib, kami kembali melanjutkan perjalanan ditemani rintik gerimis menuju sebuah kios restauran yang menjual beraneka ragam otak - otak di Otak - otak Amui yang berlokasi di Kampung Bintang, namun sayang saking terlenanya dengan kelezatan berbagai macam otak - otak saya sampai lupa mengabadikan tempat dan menu yang tersaji.

Dan Kamipun beristirahat di Malam Bangka.

Manusia Berencana,
Namun Tuhan Punya Cara Lain
Untuk Kebahagiann Umatnya
-ME-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar