Senin, 22 Februari 2016

Kalau : Sajak Jika...

Kalau saja Tuhan mengijinkanku


Kalau Tuhan memperbolehkanku untuk memilih, aku hanya ingin duduk di jajaran kursi penonton memandang ke arah panggung menonton berjuta sandiwara kehidupan dengan segala drama yang terpampang di hadapan mata Sang Pencipta.

Kalau aku boleh, biarkan saja Tuhan mengunciku di kursi besi nan dingin dengan kekosongan hidup tanpa harus mencicipi getir luka dan manisnya cinta.

Kalau boleh aku ingin saja diam tak bersuara dan terasing dari pandangan mata dan perbincangan manusia lainnya akan apa dan siapa diriku.

Dan Kalau boleh aku hanya ingin duduk di sudut gelap dengan sebatang lilin yang menyala tanpa harus mengiba belas kasih dan sayang.

Kalau saja aku diijinkan untuk meminta pada Tuhan agar aku duduk saja di Samping Nya dan belajar dari kehidupan yang sedang Dia pertontonkan padaku.

Tuhan, Bila hati adalah kerumitan yang tak akan mampu terpecahkan oleh logika manusia dan tak ada satupun teori yang mampu menyelesaikan teka - teki rasa dan kehidupan, aku hanya ingin satu.
Biarkan aku hidup dengan kerumitan hidup itu sendiri, singkirkan kerumitan hati yang hanya akan membebani.

Sahabatku berkata "Kalau tidak ada drama dalam kehidupanmu, itu sama saja kau mati."
Lalu apakah sebenarnya aku bersajak untuk menjemput kematian?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar