Senin, 29 Februari 2016

Curug Kantri, Tanjung Sari & Curug Sangiang, Gunung Batu 2 (Belajar Dari Kekecewaan & Mengambil Hikmahnya)

Setelah sekitar terpuruk dalam rasa kecewa dan kungkungan ekonomi yang terus membayangi. Setelah perjalanan ke Curug Parigi 02 Agustus 2015 itu, kami akhirnya memutuskan untuk kembali mencari alternative hiburan lain di Kota Jakarta.

Akhirnya pilihanpun jatuh ke Curug Kantri di desa Tanjung Sari untuk perjalanan kami selanjutnya tanggal 16 Agustus 2015.

16 Agustus 2015.

Akhirnya tanggal yang kami tunggu - tunggu sudah datang. Meski sedikit gambling karena saat itu musim kemarau, kami tetap nekat untuk berburu dengan bermodal HereDrive di Lumia 730 milik saya dan juga info yang kami dari dapat dari beberapa blogger tanah air. Akhirnya kamipun nekad menuju TKP.

Sunrise yang sepertinya sama


Ternyata di perjalanan kami, kami baru ingat bahwa ternyata rute yang kami tempuh sama dengan rute untuk menuju Gunung Batu beberapa bulan lalu. Dengan bermodal GPS dan bertanya pada penduduk setempat akhirnya kami menemukan tempatnya. Areanya memang memasuki sebuah perumahan yang memang sepertinya tidak selesai.



Sampai di pintu masuk, kami sempat mampir dulu di sebuah warung dan sempat bertanya - tanya beberapa hal dengan sang abang dan teteh penjaga warung. Ternyata memang pembangunan perumahan ini terbengkalai karena adanya protes warga akibat rencana pembangunan gereja yang ada di sana. Padahal pemilik tanah yangmerupakan haji sebenarnya sudah mengijinkan namun karena ada pro- kontra akhirnya ya sudahlah tunda dulu saja.

Tak lama karena tak sabar dan tergitu akibat beberapa foto yang ada di google, kamipun bergegas meuju area air terjun.

Hijau


Sampai di area air terjun, ternyata kekhawatiran kamipun dibenarkan oleh kondisi area air terjun yang kering. "Hmmm!" Ada kekecewaan di sela deheman dibibir saya.

Curug Kantri
Namun meski begitu, kami bisa membayangkan keindahan jatuhnya bergalon - galon air di musim hujan.

Semoga kami bisa kembali.

Tanggung Jalan Jauh...

Akhirnya karena tanggung, kami sempat bertanya pada si pemilik warung tadi, mana lagi yang bisa kami kunjungi. Dia Bilang Curug Sangiang di Gunung Batu Dua. Akhirnya meski dengan rasa pesimis kami tetap menjajal untuk menuju ke area Gunung Batu Dua. Ternyata memang benar itu dekat dengan Gunung Batu Satu yang pernah kami kunjungi dulu.

Dan Yup memang air terjun Sangiang pun kering. Kami tak berlama - lama di sana selain panas karena kamipun bertemu seekor binatang yang tidak menggemaskan dan sangan berciri khas. Ular. Saya yang memang takut ular enggan untuk menetap lebih lama lagi. Akhirnya kami pun turun dan beristirahat di warung gubuk yang berada di seberang kali.

Kecew? Sedikit, namun tidak juga. Karena saya yang memang penat dnegan kehidupan di Ibu Kota setidaknya bisa sedikit menghirup segarnya udara pedesaan.

Kerja Bakti para Petani daerah sekitar

Partner

Memandang Puncak 1

Langkahkan saja!
Hidup tak hanya berisi penerimaan dan kebahagiaan.
Tapi juga penolakan dan kekecewaan.
Hadapilah!
-ME-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar