Senin, 01 Juni 2015

Sebuah Jurnal



Jurnal 1


Pandanglah langit bila kau ingin melihat betapa rendahnya dirimu.
Jelajahilah semesta bila kau ingin tahu betapa kerdilnya dirimu.

Aku mendengar apa yang kau dengar, namun aku tak mengartikan sebagaimana engkau mengartikan.
Aku melihat apa yang kau lihat, namun aku tak memaknai seperti cara kau memaknainya.
Aku menyentuh apa yang kau sentuh, namun aku tak merasakan selayaknya kau merasakan.

Jurnal 2


Jurnal 3


Aku memang hidup di dalam dirimu, namun aku tak menghidupimu dengan cerita dan perjalanan, aku hanya menghidupimu dengan nyawa, aku hanya menghidupimu dengan ruh, aku tak menghidupimu dengan ilmu agar kau mampu memaknai setiap detik kehidupan yang kau jalani.

Jurnal 4

Jurnal 5

Jurnal 6


Aku memang bersamamu setiap kali kau terbangun dan menjalani kehidupanmu, bahkan aku berbaring bersamamu saat kau terlelap, namun aku hanya mengantarmu dan menemanimu tanpa bahasa. Mendengarmu saat kau berbicara, menemanimu menggauli kehidupan, mencumbu malam dan bercanda dengan pagi.

Jurnal 8

Jurnal 9

Jurnal 10


Bila kau ingin tahu di mana aku berada, kau tak perlu mencari. Kau hanya perlu diam dan pejamkan matamu, apa yang kau lihat?

Saat kau melihat dirimu sendiri dan menyaksikan setiap hal yang telah kau lakuakan dan mendengar apa yang telah kau ucapkan dan kau mampu merasakan segala hal yang telah kau alami, maka kau sedang merasakan bagaimana rasanya menjadi diriku.

Jurnal 11

Jurnal 12

Jurnal 13

Jurnal 14


Karena bila kau mengerti, kau tak pernah benar - benar sendiri.

Aku selalu menemanimu
Aku selalu menjagamu
Aku selalu mengingatkanmu
Aku selalu bertanya tentang apa yang kau lakukan
Aku selalu meragukanmu
Aku selalu meyakinkanmu
Aku selalu dan akan selalu ada dalam dirimu mempertanyakan, mendukung dan menjatuhkanmu.
Karena aku adalah semua suara di dalam kepalamu.

Jurnal 16


Aku yang menyayangimu,

Dirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar